by

Setelah 19 Tahun Bertikai, Amerika dan Taliban Tandatangani Kesepakatan Damai

NAGARA.ID – Setelah 19 tahun bertikai, akhirnya Amerika Serikat dan Taliban menandatangani kesepakatan penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada Sabtu (29/2) di Doha, Qatar. Kesepakatan itu sebagai upaya perdamaian antar Amerika dan Taliban.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, kesepakatan itu tak akan berarti apa-apa bila tindakan nyata tak dijalankan berdasarkan komitmen dan janji.

Pompeo mengatakan, Taliban telah memperlihatkan bahwa mereka akan berdamai selama masa pengurangan kekerasan. Kepada Taliban, Pompeo meminta untuk memutuskan hubungan dengan Al Qaeda dan tetap memerangi ISIS.

Pompeo juga meminta Taliban untuk menerima kemajuan yang telah dicapai perempuan di Afghanistan sejak 2001.

Sebelumnya, Deputi pemimpin Taliban mengatakan kelompoknya akan segera menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk mengurangi kekerasan, seraya menambahkan bahwa para komandan militer sepenuhnya bertekad untuk mematuhi kesepakatan ‘bersejarah’ itu.

“Bahwa kami saat ini berdiri di ambang kesepakatan perdamaian bersama AS bukanlah kejadian bersejarah yang remeh,” Sirajuddin Haqqani menulis dalam sebuah artikel opini di The New York Times, dalam pernyataan publik pertama yang signifikan oleh seorang pemimpin Taliban tentang kesepakatan pengurangan kekerasan.

Kesepakatan itu, yang terjadi selama perundingan AS dan perwakilan Taliban di Qatar, dapat mengarah pada penarikan pasukan dari Afghanistan.

Tewaskan 2.400 Personil

Menurut laporan VOA Indonesia, Sabtu (29/2/2020), Presiden Donald Trump berambisi mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak era Presiden George W. Bush ini.

Perjanjian Amerika-Taliban itu ditujukan untuk mengurangi jumlah pasukan Amerika di Afghanistan dari 13.000 personel menjadi 8.600 personel.

Trump menyerukan kepada Taliban dan pemerintah Afghanistan untuk “mengambil kesempatan untuk mencapai perdamaian ini” dan jika mereka memenuhi komitmen itu maka “kita akan memiliki jalur yang kuat untuk menyudahi perang di Afghanistan dan memulangkan pasukan kita.”

Perang di Afghanistan, yang dimulai hampir 19 tahun lalu, telah menelan biaya hampir satu triliun dolar dan menewaskan sekitar 2.400 personil militer.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen − six =